Selasa, 17 September 2013

Berikut ini materi lain dalam pengenalan huruf hijaiyyah. Silahkan lihat video di youtube https://www.youtube.com/watch?v=wR3Wi9h3te4
atau lihat disini 


HURUF HIJAIYYAH


أَلِفٌ بَاءْ تَاءٌ ثَاءْ جِيْمٌ حَاءٌ خَاءٌ دَالْ ذَالٌ رَاءْ
زَايٌ سِينْ شِيْنٌ صَادٌ ضَادٌ طَاءْ
ظَاءٌ عَينٌ غَيْنْ فَاءْ قَافٌ كَافٌ لاَمٌ مِيمٌ نُوْنْ
هَاءٌ وَاوْ يَاءٌ يَاءْ هَذِي حُرُوْفُ الهِجَاءْ
Alif Ba’-- Ta’ Tsa’-- Jim Cha’ Kha’ Dal -- Dzal Ra’ --
Za’ Sin -- Syin Shad Dhad Tha’ --
Tha’ ‘Ain Ghain -- Fa’ Qaf Kaf lam mim Nun --
Ha’ Waw -- Ya’ ya’. Inilah Huruf Hijaiyyah

(ألف) أَرْنَبْ يَجْرِي يَلْعَبْ يَأْكُلُ جَزَرًا كَيْلاَ يَتْعَبْ
Kelinci lari bermain sambil makan wortel agar tidak capek
(باء) بَطَّةْ نَضَّتْ مَطَّةْ وَقَعَتْ ضَحِكَتْ مِنْهَا القِطَّةْ
Bebek menggigit karet lalu jatuh, ditertawakan oleh kucing
(تاء) تَاجْ فَوْقَ الرَّاسْ فِيْهِ الذَّهَبْ وَفِيْهِ المَاسْ
Mahkota di atas kepala, didalamnya ada emas dan berlian
(ثاء) ثَعْلَبٌ صَادَ دَجَاجَةْ وَهُوَ مَاكِرٌ وَقْتَ الحَاجَةْ
Serigala memangsa ayam, dia selalu bermakar ketika membutuhkan
(جيم) جَمَلٌ فيِ الصَّخْرَاءْ مِثْلَ السَّفِيْنَةِ فَوْقَ المَاءْ
Unta di padang pasir seperti kapal diatas air
(حاء) حَجٌّ أَسْمَى رَبَّهْ فِيْهِ طَوَافٌ حَوْلَ الكَعْبَةْ
Haji mengagungkan Tuhannya, didalamnya ada thowaf di sekitar ka’bah
(خاء) خُبْزٌ عِنْدَ البَائِعْ لاَ يَأْكُلُهُ إِلاَّ الجَائِعْ
Roti di tangan pedagang, tidak dimakan kecuali oleh orang yang lapar
(دال) دِيْكٌ حَسَنُ الصَّوْتْ قَامَ يُؤَذِّنُ فَوْقَ البَيْتْ
Ayam jago bagus bunyinya, berdiri berkumandang diatas rumah
(ذال) ذِئْبٌ وَحْشٌ صَلْبٌ لاَ يُرْهِبُهُ إِلاَّ الكَلْبْ
Musang binatang buas yang keras, tidak takut kecuali kepada anjing
(راء) رَجُلٌ عَرَفَ الدِّيْنَ فَهُوَ صَدُوْقٌ وَهُوَ أَمِيْنُ
Laki-laki yang tahu agama, dia jujur dan dapat dipercaya
(زاي) زَهْرَةٌ أَصْفَرُ وَأَحْمَرْ هِيَ بِعَيْنِي أَحْلَى مَنْظَرْ
Bunga kuning dan merah, dia sangat indah dalam pandanganku
(سين) سَاعَةٌ تَحْفَظُ وَقْتِي فيِ مَدْرَسَتِي أَوْ فِي بَيْتِي
Jam menjaga waktuku di sekolah atau dirumahku
(شين) شَمْسٌ صُنْعُ قَدِيْرْ فِيْهَا الدِّفْءُ وَفِيْهَا النُّوْرْ
Matahari ciptaan Sang maha Kuasa, didalamnya terdapat panas dan cahaya
(صاد) صَائِدٌ أَلْقَى الشَّبَكَةْ بَعْدَ قَلِيْلٍ صَادَ سَمَكَةْ
Si pengail menyebar jala, sebentar lagi mengail ikan
(ضاد) ضَابِطٌ يَحْمِي وَطَنِي  يَحْفَظُ أَمْنِي يَرْعَى سَكَنِى
Sang kapten melindungi negeri, menjaga keamananku dan tempat tinggalku
(طاء) طِفْلٌ أَجْمَلُ طِفْلٍ فَهُوَ لَطِيْفٌ حَسَنُ الشَّكْلِ
Anak kecil anak yang paling tampan, dia lembut dan baik rupanya
(ظاء) ظِفْرٌ نَظَّفْنَا طَالَ قَلِيْلاً فَقَصَصْنَا
Kuku kita bersihkan, jika panjang sedikit saja maka kita potong
(عين) عَيْنًا تَخْشَى اللهْ تَشْهَدُ خَيْرًا فِيْهِ رِضَاهْ
Mata yang takut kepada Allah, dia menyaksikan kebaikan
didalamnya ridha-Nya
(غين) غَارٌ غَارُ حِرَاءْ فِيْهِ أُنْزِلَ القُرْآنْ
Gua Gua hira’ didalamnya diturunkan al-Qur’an
(فاء) فِيْلٌ ذُوْ أَنْيَابْ وَهُوَ صَدِيْقٌ يَا أَصْحَابْ
Gajah memiliki gading, dia itu adalah sahabat wahai teman-teman !
(قاف) قَمَرٌ فِيْهِ مَنَارٌ وَمَوَاقِيْتٌ تَهْدِي السَّائِرْ
Bulan didalamnya cahaya dan waktu yang memberi petunjuk bagi pejalan kaki
(كاف) كَلْبٌ عَاشَ جِوَارِي يَحْرُسُ غَنَمِي يَحْرُسُ دَارِي
Anjing hidup disekitarku, dia menjaga kambing dan rumahku
(لام) لَحْمٌ يَنْمُوْ جِسْمِي يَكْسُوْ عَظْمِي فِيْهِ عَصْمَةْ
Daging tumbuh badanku membungkus tulangku, didalamnya ada kekuatan
(ميم) مَسْجِدٌ بَيْتُ اللهْ فِيْهِ أُؤَدِّي كُلَّ صَلاَةْ
Masjid rumah Allah, didalamnya aku tunaikan semua sholat
(نون) نَهْرٌ نَهْرُ النِّيْلْ فَهُوَ كَرِيْمٌ غَيْرُ بَخِيْلْ
Sungai Sungai Nil, dia dermawan tidak kikir
(هاء) هَرَمٌ عَالِي القِمَّةْ فَهُوَ رَمْزٌ لِلْهِمَّةْ
Piramid tinggi puncaknya, dia adalah symbol tekad yang kuat
(واو) وَجْهٌ لِلإِنْسَانْ فِيْهِ نُوْرٌ بِالإِيْمَانْ
Wajah manusia, didalamnya ada cahaya keimanan
(ياء) يَدٌ تَرْسُمُ زَهْرَةْ تُبْدِعُ شَكْلاً تُظْهِرُ فِكْرَةْ
Tangan melukis bunga, merangkai bentuk, menginspirasi suatu ide.


huruf hijaiyyah

Materi 1 :
Berikut ini contoh materi pengenalan huruf hijaiyyah yang disertai dengan video. silahkan disimak dan diperhatikan.


PENGENALAN HURUF HIJAIYYAH


حَدِيْقَةُ الحَيَوَانَاتِ وَالْحُرُوْفِ
Kebun Hewan dan Huruf

Katak
ضِفْدَعٌ
ض
Singa
أَسَدٌ
أ
Burung Merak
طَاوُوْسٌ
ط
Bebek
بَطَّةٌ
ب
Rusa
ظَبْيٌ
ظ
Buaya
تِمْسَاحٌ
ت
Burung Kutilang
عُصْفُوْرٌ
ع
Serigala
ثَعْلَبٌ
ث
Burung Gagak
غُرَابٌ
غ
Unta
جَمَلٌ
ج
Gajah
فِيْلٌ
ف
Kuda
حِصَانٌ
ح
Kera
قِرْدٌ
ق
Domba
خَرُوْفٌ
خ
Anjing
كَلْبٌ
ك
Ayam
دَجَاجَةٌ
د
Singa Betina
لَبُؤَةٌ
ل
Musang
ذِئْبٌ
ذ
Kambing
مَاعِزٌ
م
Rakun
رَاكُوْنٌ
ر
Burung Onta
نُعَامَةٌ
ن
Jerapah
زَرَافَةٌ
ز
Kucing
هِرَّةٌ
هـ
Ikan
سَمَكَةٌ
س
kelelawar
وَطْوَاطٌ
و
Anak Singa
شِبْلٌ
ش
Lebah jantan
يَعْسُوْبٌ
ي
Burung Elang
صَقْرٌ
ص



Selasa, 10 September 2013

Artikel 2 :

STRATEGI PEMBELAJARAN BAHASA ARAB

Untuk memilih dan menentukan strategi pembelajaran bahasa arab, guru hendaknya terlebih dahulu memahami dengan baik prinsip-prinsip pembelajaran bahasa arab dan karakteristik siswa yang akan diajar. Karakteristik siswa tersebut antara lain seperti yang telah disebutkan terdahulu, misalnya siswa (1) masih belajar dan senang berbicara tentang lingkungan mereka, (2) senang bermain, (3) senang mempraktekkan sesuatu yang baru diketahui/dipelajarinya, (4) cenderung senang bertanya, (5) cenderung senang mendapatkan penghargaan, dan (6) cenderung mau melakukan sesuatu karena dorongan dari luar.
Berdasarkan beberapa karakteristik tersebut, guru dapat memilih strategi pembelajaran yang sesuai. Salah satu karakteristik siswa adalah bahwa pengetahuan mereka masih terbatas pada lingkungan hidup mereka sehari-hari. Berdasarkan hal tersebut maka materi pelajaran sebaiknya dipilihkan hal-hal yang terkait dengan lingkungan mereka. Misalnya tentang diri mereka sendiri, orang tua (bapak/ibu), saudara kandung, rumah dan isinya, binatang piaraan, mainan, lingkungan sekolah, dan teman bermain.
Di samping itu, ada pertimbangan lain yang perlu diperhatikan oleh guru dalam memilih materi sebagaimana dikemukakan oleh Dick dan Carey (1985), antara lain apakah materi pembelajaran (1) cukup menarik, (2) isinya relevan, (3) urutannya tepat, (4) mengandung informasi yang dibutuhkan oleh siswa, (5) berisi soal latihan, dan (6) berisi jawaban untuk latihan yang diberikan.
Asy-Sya’ban (dalam Ainin, 2002) mengemukakan beberapa prinsip yang harus diperhatikan oleh guru dalam pemilihan materi, yaitu materi pembelajaran dimulai (1) dari hal yang diketahui oleh siswa ke hal yang belum diketahui, (2) dari yang paling mudah ke yang paling sulit, (3) dari yang paling sederhana ke yang paling kompleks, (4) dari yang kongkrit ke yang abstrak, dan (5) dari yang praktis ke yang teoritis.
Di muka telah disebutkan bahwa salah satu karakteristik siswa usia kanak-kanak adalah bahwa mereka senang bertanya. Hal tersebut perlu dijadikan pertimbangan oleh guru dalam memilih strategi pembelajaran. Dalam memulai kegiatan pembelajaran misalnya, guru dapat merangsang lahirnya keingintahuan siswa. Dengan demikian akan timbul pertanyaan atau komentar dari siswa yang mengarah pada substansi materi. Dengan lahirnya pertanyaan dari siswa tersebut sangat memungkinkan terjadinya interaksi dan kuminaksi multi arah.
Untuk memotivasi agar siswa dapat mengikuti pembelajaran dengan baik, guru dapat melakukan variasi. Variasi ini bisa dilakuan dari segi materi, metode/teknik, media, dan tempat. Motivasi juga bisa diberikan kepada siswa dalam bentuk hadiah berupa pujian, nasihat/himbauan, nyanyian, barang, dan pemaparan hasil karya.
Dalam memilih metode atau teknik pembelajaran bahasa arab, guru juga perlu melihat salah satu karakteristik yang menonjol pada anak, yaitu bahwa mereka senang bermain. Melihat karakteristik seperti itu, maka metode yang relevan untuk pembelajaran adalah metode bermain dengan berbagai tekniknya. Bermain sambil belajar dan belajar sambil bermain mungkin lebih relevan bagi mereka karena pada dasarnya mereka cenderung menyukai aktifitas. Guru hendaknya dapat mengemas aktifitas tersebut dalam permainan dan sekaligus pembelajaran. Beberapa bentuk permainan yang dapat dilakukan dalam pembelajaran bahasa arab untuk anak misalnya (1) lagu (al-qashidah/alghina’), (2) cerita (al-qishshah), dan (3) permainan (al-la’b). Ketiga bentuk permainan tersebut akan dikemukakan secara garis besar dalam artikel ini.

1. Lagu/Nyanyian (Al-Nasyid/Al-Ghina’)

Anak-anak dalam berbagai umur pada dasarnya senang mendengarkan, menyanyikan, dan belajar dengan nyanyian/lagu. Oleh karena itu, musik secara umum merupakan bagian penting dari proses belajar-mengajar bagi siswa kanak-kanak. Hampir semua bentuk nyanyian –dari yang tradisional sampai dengan yang pop- dapat dimanfaatkan oleh guru dalam pembelajaran. Hal yang perlu diperhatikan adalah bahwa guru hendaknya dapat memilih/menyeleksi –atau menciptakan- lagu yang dapat digunakan, baik untuk menyanyi bersama maupun untuk menyanyi sambil melakukan kegiatan.
Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam memilih lagu untuk pembelajaran bahasa arab untuk anak antara lain (1) syair atau kata-kata dalam lagu hendaknya jelas, (2) bahasa yang digunakan dalam lagu tersebut tidak terlalu sulit, (3) tema lagu dipilih yang sesuai dengan dunia anak, (4) lagu tidak terlalu panjang, dan (5) lagu diupayakan memiliki keterkaitan dengan materi yang diajarkan (Anugerahwati, 2000). Beberapa contoh lagu dapat dilihat pada bagian akhir artikel ini.
Di antara tujuan penggunaan lagu untuk pembelajaran bahasa arab di dalam kelas adalah untuk (1) membuat kaitan antara kegiatan dan obyek/benda dengan kata-kata, (2) meresapkan bunyi-bunyi bahasa Arab, (3) mengembangkan kepekaan ritme, dan (4) menghafal kosakata tertentu.

2. Cerita (Al-Qishshah)
           
            Seperti halnya lagu, cerita juga merupakan hal penting dalam pembelajaran bahasa arab. Mendengarkan cerita yang dibacakan atau diceritakan oleh guru merupakan kegiatan yang disenangi oleh siswa kanak-kanak. Namun demikian, siswa yang lebih besar dapat diminta untuk melakukan sesuatu selama mendengarkan cerita, misalnya menggambar sesuatu yang ada dalam cerita, atau diminta membuat cerita dari rangkaian gambar atau kartun.
Ada dua kegiatan yang dapat dilakukan guru dengan cerita, yaitu menceritakan cerita dan membacakan cerita. Dalam menceritakan cerita, guru tidak membawa buku dan tidak terpaku pada cerita yang akan diceritakan. Guru dapat mengapresiasi cerita yang sedang diceritakannya itu dengan sedikit mengubah atau menyesuaikan bahasanya dengan tingkatan anak-anak. Dalam membaca cerita, guru membaca cerita dari buku dengan suara yang keras. Untuk keperluan ini sebaiknya guru menggunakan buku besar yang dapat dilihat dengan jelas oleh semua siswa. Kegiatan dalam kelas cerita ini dapat bervariasi sesuai dengan umur siswa. Siswa yang lebih kecil dapat diminta untuk “mendengarkan dan melakukan” (al-istima’ wal ‘amal), “mendengarkan dan menirukan” (al-istima’ wattardid), atau “memantomimkan” (at-taqlid/at-tahrij).
Di sisi lain, siswa yang lebih besar dapat diminta untuk melakukan kegiatan yang lebih kompleks seperti “mendengarkan dan menggambarkan route” (al-istima’ wa rasmuththariq), “melihat dan menceritakan cerita” (al-musyahadah wal hikayah), atau “mendramatisasikan cerita” (at-tamtsil).
Agar pembelajaran dengan menggunakan cerita dapat berjalan dengan baik, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan oleh guru, yaitu: (1) guru hendaknya menyiapkan kerangka cerita, (2) guru menyajikan cerita dengan suara yang keras dan jelas, (3) guru hendaknya menggunakan ekspresi, mimik, gerakan, dan isyarat, (4) guru hendaknya menggunakan kontak pandang dengan siswa, (5) guru perlu menyiapkan siswa untuk mendengarkan cerita dengan mengemukakan beberapa pertanyaan pancingan, dan (6) guru hendaknya selalu memperhatikan waktu.

3. Permainan (Al-La’b)

Anak-anak pada umumnya memiliki permainan favorit yang sering mereka lakukan. Karena pada dasarnya dunia anak adalah dunia bermain. Guru dapat memanfaatkan permainan mereka itu dalam pembelajaran bahasa arab. Beberapa permainan dapat dilakukan di dalam kelas, ada juga yang lebih baik dilakukan di luar. Adalah tugas guru untuk memilih permainan yang sesuai dengan anak-anak dan lingkungan.
Akan tetapi perlu diingat oleh guru bahwa permaian yang dilakukan dalam pembelajaran bahasa arab ini bukanlah tujuan utama, akan tetapi sebagai salah satu cara untuk mencapai tujuan pembelajaran yaitu pemerolehan bahasa Arab.
Ada beberapa hal yang sebaiknya dilakukan dan tidak dilakukan oleh guru dalam memilih dan mengembangkan permainan untuk kelas anak, yaitu:
(1) guru hendaknya memilih permainan yang dapat mendorong siswa untuk menggunakan bahasa Arab,
(2) guru hendaknya memilih permainan yang dapat melibatkan seluruh kelas,
(3) guru dapat menggunakan permainan sebagai selingan, atau pancingan,
(4) guru hendaknya tidak memilih permainan yang dapat mendorong siswa bersikap agresif,
(5) guru sebaiknya tidak menggunakan permainan untuk jam pelajaran penuh 
Sebelum memulai permainan dalam kelas, guru perlu memperhatikan hal-hal berikut:
(1) menginformasikan kepada siswa bahwa kelas akan melakukan permainan. Hal ini perlu agar mereka siap secara fisik dan mental untuk bermain,
(2) mengelompokkan siswa sesuai dengan kebutuhan permainan,
(3) menjelaskan aturan permainan sejelas mungkin, dan yakin bahwa setiap siswa sudah memahami aturan tersebut,
(4) melatih siswa mengenai aspek-aspek kebahasaan yang akan disajikan dalam permainan, dan

(5) memberikan contoh permainan sehingga siswa mengetahui dengan baik bagaimana permainan itu harus dilakukan.